Jumat, 04 Oktober 2013

ACM Malang part III


Gantengnya Mas Bro.

Banner Acmmadura.blogspot.com
http://img33.imageshack.us/img33/7117/4brg.png

Awan hitam diantara kilau bintang
Hal itu memang terjadi, sering kata-kataku yang keluar melukai perasaanmu, bibir ini memang seringkali mengucapkan canda yang terbatas, yang tak bisa kau maknai alurnya, kau hanya mengerti kekeliruan dan penistaan, entah bagaimana perasaan seperti itu yang kau mengerti, namun dalam hati teramat dalam sejuta tawa terus mengisi disela aku mempermainkanmu.
Bila hari itu kamu bisa tahu bagaimana sebenarnya arti dari setiap pembicaraan yang kita lewati, tidak akan mati hari-harimu, karena aku menghadirkan emosi disetiap cinta agar terasa sebuah kepercayaan, pengorbanan, dan kesungguhan ingin mencintai.
****
Setelah menyelesaikan tugas dari sekolah, aku teringat seseorang yang baru aku kenal, bukan orang baru, tapi sosoknya telah lama aku kenal namun memiliki nilai khusus bagiku saat itu, karena sahabat kecilku yang dulu adalah teman paling populer baik menurut teman-teman ataupun para guru, kini telah menjadi teman malam-malamku.
Dilangit awan begitu indah, taburan bintang terpampang dimana-mana, sedikit gelisah aku rasakan, hendak ingin menelponnya malam ini, setelah kemaren dia membalas perasaanku dan menerimaku sebagai teman dekatnya. Ternyata aku belum berani mengawali perubahan ini, memiliki seorang teman dekat, yang akan menjadi sosok terbaik untuk menemani hari-hariku, karena ini adalah pertama dalam hidupku memiliki seorang perempuan yang istimewa.
Sejenak aku menghela nafas dalam-dalam, agar terasa sedikit tenang meski dalam hati bergemuruh bagai debur ombak yang hendak disapa badai, tapi ini bukan badai hanya salju yang indah namun enggan untuk berlama-lama. Mulai kulihat handpon digenggaman tanganku, dan kutekan beberapa nomer kemudian terdengar dering telpon beberapa kali, sambil mangatur nafas aku memejamkan mata agar bayangannya tidak semakin membuatku gelisah.
“assalamualaikum....” suara disebrang telepon.
Tak sedikitpun aku ingin berucap, karena lidah ini kelu.
“halo...
“halo...
Hanya suaranya yang keras, meski dibawah loteng banyak suara anak-anak yang bermain. Suaranya mengganti keriuhan disekitar telingaku, semuanya terasa sepi hanya aku dan dia. Dan entah kenapa hati ini semakin kencang menggoyang-goyangkan keterpakuan suasana ini, Tak ingin menjawab panggilannya.
Sejenak suasana hening... mungkin sedang berpikir, atau sedang mengambil sesuatu, tidak terdengar suara disebrang. Aku mulai cemas kehilangan suaranya dan menyapanya dengan sekedarnya.
“ea malam.. sedang apa? “
Hanya itu, yang bisa kukeluarkan dengan susah payah, dan kuperhatikan suara dari handponku namun belum ada jawaban.
Setelah beberapa menit, “ ada apa mas?” degh... entah apa yang harus aku jawab. Kemudian suasana jadi sepi kembali, tapi handpone kami masih menyala sampai malam itu terasa lama. Meski baru jam 12.00 wib. Larut malam.
****
Kerinduan itu datang karena keinginan untuk lebih mengenal, ingin menyatukan perasaan, ingin berbagi, dan bila bertemu akan ada sesuatu yang mengikatnya yaitu kasih sayang, bila berpisah akan ada penguatnya yaitu kasih sayang, dan hanya kasih sayang penguat segalanya.
Kapan kesetiaan itu bisa dirasakan?, dan kapan kasih sayang itu teramat indah untuk dilupakan?, dan kapan kebahagiaan bisa jadikan selimut untuk waktu yang tak pasti?, jawabannya saat semuanya teruji dan diperoleh sebuah kemenangan.
****
“Aku rindu kamu, kemaren dan malam-malam tanpamu terasa kurang tidur, semua badanku sakit, aku seperti tulang yang kuat namun rapuh tanpa kalsium, begitu rindunya aku padamu seperti ingin menjadikan detik ini awal dan akhir, tanpa batas pulsa atau jam berpacaran”.
Mungkin kamu beranggapan tidak lebih ingin bercakap menemaniku, tapi kamu harus tahu sebenarnya aku berharap lebih dari sekedar berteman, aku ingin mengenalmu...
“bila itu yang kamu harapkan, butuh waktu untukku menjawabnya, waktu yang kau berikan tidak cukup bagiku memahami,kau berkata seperti itu. Saat waktu terus berputar tanpa melihat kejadian yang terjadi, semakin membuatku ragu benarkah kau ingin menjadi kekasihku?.
Biasa setelah semua urusanku tuntas, malam itu aku tidak bisa menghubunginya, setelah berpikir panjang teleponku berbunyi,
“aku tak bisa melakukan seperti yang kau mau, kedua orang tuaku mengharpkan agar aku tidak bermain dalam hubungan ini, aku minta maaf bila aku menyakitmu, tapi tidak ada maksud sedikitpun aku ingin menyakiti perasaanmu, sambil terisak, aku mulai mencerna setiap kata yang terbata-bata dirangkai, sambil mendengarnya terus menangis aku hanya bisa diam, dan berpikir mungkin aku telah menyakitinya, aku minta maaf bila aku juga tidak bisa menjalin hubungan ini denganmu, karena keinginan dan harapan kita meski sama tapi beda kenyataanya, mungkin ada yang terbaik buat kamu selain aku, maka aku akhiri hubungan ini.
Didalam hati, malam itu hatiku terasa berat, sudah berat air mata tertahan, berkali-kali aku mengatur nafas agar tangisannya tidak semakin keras, mataku menengada kelangit sambil berlayar diantara bintang dan berharap aku jatuhkan bintang tepat diatasnya.

 
Selecta seperti apakah?

Pertanyaan pertama saat diajak kewisata ini adalah macam apa selecta ini? Karena namanya tidak asing lagi ditelingaku, sama halnya dengan jatim park, ataukah seperti BNS (Batu Night Spectakuler).
Berangkat sekitar jam 09, siang jalan sudah macet arah menuju batu sudah dipenuhi kendaraan roda dua dan roda empat, akhirnya kami memutuskan untuk mengambil jalan pintas arah selatan, mulanya hawatir karena belum ada yang melewati jalan ini, karena takut nyasar akhirnya aku bertanya pada warga disana arah tembusan jalan ini, “terus saja, ikuti jalan ini kemudian diujung sana disamping jalan jatimpark ada dua arah nanti ambil sebelah kanan”. Begitu saran orang tadi, kemudian kami berangkat dan benar saja 5 meter kemudian udah terlihat wisata Jatim Park yang besar akhirnya kami tiba dialun-alun kota batu, setelah diperempatan jalan kami ambil jalan kanan, yang ternya ini adalah jalan dimana dulu saya pernah melewati jalan ini sewaktu ke Cangar,
jepretan diselecta
Kami tiba 01 jam setengahnya, sudah banyak wisatawan yang datang, baik yang dari dalam kota atau luar kota, atau luar wilayah, untuk masuk keselecta tiap orang ditarik Rp 15.000,-  1 tiket.
Dipintu masuk wisata banyak dipajang ikan besar-besar, yang sudah berumur puluhan, ada jembatan yang disebrangi yang dibawahnya juga banyak ikan semua tempat dipajang ikan yang besar-besar berukuran 1 paha orang dewasa, ikan disana rata-rata ikan tombro ada mujair, kuto’  dan ikan lainnya.
Melangkah kedalam akan ditemui kolam renang yang luas, airnya bersih dan tersedia sarana berenang, karena tidak ada yang bersedia mandi kami putuskan untuk melihat – lihat tempat lain yang ada diselecta, melangkah keatas menaiki tangga kalian pasti kaget yang ternyata disana banyak bunga-bunga yang indah berwarna-warni, entah nama bunganya apa tapi cukup memikat mata ketika terik matahari sudah diatas kepala.
Setelah puas narsis bareng atau jepret-jepret foto dengan pose aneh, sambil nyengar nyengir agar terlihat imout atau unyu-unyu, kami naik tangga lagi ketempat paling atas, bagi yang suka berkuda, disana disediakankuda untuk merasakan sensasi duduk diatas kuda, tapi sekali lagi tak ada diantara kami yang tertarik menunggangi kuda, entah karena takud ataup menghemat uang, karena biaya menunggang kuda sekitar Rp 25.000,- , untuk yang suka menantang maut disana tersedia flaying fox, entah apa namanya , bagi ku itu cukup menyeramkan karena anda akan diikat dan didorong kebebawah dengan bergantungan diatas tali.
Ada juga perahu apung bagi pasangan muda-mudi,  cukup bayar Rp 10.000,- untuk 3 jam permainan, oh iya untuk flaying fox juga sama harganya.
Setelah capek berjalan-jalan dan makan bakso yang harganya tidak sesuai dengan rasa yang ditawarkan karena baksonya gak ada rasanya bagi kami, mending kalau mau kesana anda bawa bekal sendiri agar anda lebih hemat kantong. Kami pulang jam 01.15 dengan kelelahan, tapi senang saya bisa tahu selecta. Apalagi free uang masuk dan uang makan makasih buat yang ngajak. Heee...3x

                                                              PENGALAMAN KERJA
dalam kamar yang mungil, berbentuk segi empat dengan ukuran 2x3, pikiranku melayang. saat itu aku memikirkan mendapatkan pekerjaan dan pengalaman kerja... 4jam aku tidak bisa tidur dari satu rencana meloncat kerencana baru, dari sekian banyak keinginan yang melayang ingin satu diantaranya aku ambil dan segera aku mengerjakannya. tapi sulit bagiku mengingat saat itu aku  masih dalam keadaan menjadi seorang mahasiswa, yah ...meski begitu hal itu tidak mematikan semangatku aku terus mencari cara dan berusaha sederhana agar satu rencana ku bisa terwujud...
dan saat memasuki bulan mei ketika awal bulan april saat itu kampus mewajibkan seluruh mahasiswa/inya agar mencari tempat On the Job Training (OJT) atau istilah lamanya PKL (praktek kerja lapangan). entah kenapa   saat aku prustasi mencari tempat OJT, aku berpikir biarlah aku di TA (tugas akhir kampus), namun  kakakku memberi saran agar aku mencari kerja saja kemudian menjadikannya tempat OJT,.
setelah kesana kemari mencari kerja entah karena rizky atau tidak disengaja aku diterima kerja disalah satu perusahaan yang ada dimalang bergerak dibidang industri variasi mobil, dengan posisi sebagai staff operator produksi sungguh senang saat itu aku mengetahui aku bisa memiliki pekerjaan, bukan hanya aku tapi semua orang deketku
keluargaku, teman-temanku, dan kampus tempat aku belajar..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar